4 Racun Hati
Segala
puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Rasulullah, keluarganya, para sahabat dan para pengikut yang setia
sampai hari kiamat. Amma ba'du. Allah ber rman,
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya.
(Al-Isra': 36) Sesuatu yang paling mulia pada diri manusia ialah
hatinya. Peran hati terhadap seluruh anggota badan, ibarat raja terhadap
para prajuritnya. Semua bekerja atas dasar perintahnya dan tunduk
kepadanya. Pada kemudian hari nanti, hati akan ditanya tentang para
prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang
dipimpinnya.
Rasulullah bersabda, Ketahuilah, di
dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pulalah
seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh tubuh.
Ketahuilah, itu adalah hat. (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah berkata, Hati adalah raja
anggota tubuh. Dan anggota tubuh adalah para prajuritnya. Apabila raja
baik, maka baik pulalah para prajuritnya. Dan apabila raja busuk, maka
busuk pulalah para prajuritnya. Disalin dari majalah As-Sunnah
09/VII/1424H hal 21 - 26.
1. Hati adalah raja.
Seluruh tubuh adalah pelaksana semua
titahnya yang selalu siap untuk menerima arahannya. Aktivitasnya tidak
dinilai benar, jika tidak diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati. Pada
kemudian hari, hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap
pemimpin itu bertanggungjawab atas yang dipimpinnya.
Maka, memperhatikan dan meluruskan hati
merupakan perkara yang paling utama untuk diseriusi oleh orang-orang
yang menempuh jalan menuju Allah. Demikian pula, dengan mengkaji
penyakit-penyakit hati dan metode mengobatinya, merupakan bentuk ibadah
yang utama bagi ahli ibadah.
Perumpamaan hati, ialah seperti sebuah benteng. Sedangkan syetan
merupakan musuh yang hendak masuk ke dalam benteng tersebut, hendak
menguasai dan merebutnya.
Perumpamaan hati, ialah seperti sebuah
benteng. Sedangkan syetan merupakan musuh yang hendak masuk ke dalam
benteng tersebut, hendak menguasai dan merebutnya. Benteng tidak akan
terlindungi, kecuali dengan menjaga pintu-pintunya. Orang yang tidak
mengetahui pintu-pintu itu, tidak akan bisa menjaganya. Jadi, seseorang
tidak bisa mengusir syetan kecuali dengan mengetahui pintu-pintu masuk
yang dilewati syetan. Pintu-pintu masuk itu adalah sifat-sifat manusia
yang jumlahnya sangat banyak. Dan kami akan menyebutkan empat pintu
masuk syetan yang paling banyak tersebar dan berbahaya.
Ketahuilah, hati dapat rusak sebagaimana
halnya badan. Dan setiap kemaksiatan adalah racun hati. Ia menjadi
penyebab sakit dan kehancurannya, memalingkan dari kebaikan dan menambah
parah penyakitnya.
Hati adalah pusat ilmu dan ketaqwaan,
cinta dan benci, keragu-raguan dan bencana.Dialah yang tahu tentang
Allah, dan jalan menuju kepadaNya. Dan anggota tubuh ini tidak lain
hanyalah mengikuti dan berkhidmat kepadanya.
Para salaf memperoleh kemenangan yang
besar dan sangat unggul. Tidak lain karena kualitas mereka dalam
ibadah-ibadah hati. Keistimewaan mereka dalam hal ini tidak ada
tandingannya. Abdullah bin Mubarak berkata, Kulihat dosa-dosa itu
mematikan hati Membinasakannya mengakibatkan kehinaan. Meninggalkan dosa
adalah kehidupan bagi hati Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagi
anda.
Allah ber rman, (yaitu) pada hari harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang
datang kepada Allah dengan hati yang selamat. (Asy Syu'ara: 88-89)
2. Hati yang sehat adalah hati yang selamat.
Hati yang selamat dide nisikan sebagai
hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan
dengan perintah Allah, dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang
menyeleweng dari kebenaran. Maka, barangsiapa menginginkan keselamatan
dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari
pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya, jangan sampai ada racun
lain yang menggrogotinya.
Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil
salah satunya, ia mesti bersegera untuk membuangnya dan menghapus
pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar dan mengerjakan amal
shalih yang dapat menghapus kesalahan.
Yang dimaksud dengan empat racun hati yaitu:
1. Banyak bicara
2. banyak memandang
3. banyak makan dan minum
4. banyak bergaul dengan sembarang orang
Keempat racun ini merupakan sumber yang paling banyak tersebar, dan paling
berbahaya bagi kehidupan hati.
1. Banyak Bicara
Lidah
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan keka ran bisa tampak
melalui lihad (syahadat). Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya,
maka syetanpun akan memperdayanya dari segala penjuru, sehingga
menggiringnya menuju tepian jurang, kemudian menjatuhkannya sampai ke
dasar.
Dari Mu'adz, dari Rasulullah bersabda,
Dan tiadalah yang menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke
dalam api neraka, melainkan karena ulah lidahnya.
Banyak ayat Al Qur'an dan sabda
Rasulullah serta ucapan salafush shalih yang memperingatkan kita dari
bahaya dan kerusakan lidah. Diantaranya rman Allah, Tiadalah suatu
perkataan pun yang diucapkannya, melainkan ada didekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir. (QS Qaf: 18). HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah
dan Al Hakim, shahih.
Dari Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqa
berkata, aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang paling anda takutkan
terhadap diri saya?" Beliau bersabda, "Ini." sambil memegang lidahnya.
Dari Uqbah bin Amir berkata, "Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?"
Beliau bersabda, "Peliharalah lidahmu." Beliau bersabda pula,
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata
yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau bersabda pula, Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau
diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah, bahwasanya ia
mendengar Rasulullah bersabda, Sesungguhnya, seorang hamba berbicara
dengan sebuah pembicaraan yang jelas (ia anggap biasa); ternyata hal itu
membuat ia tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh dari pada jarak
timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
Demi Allah, tiada tuhan yang pantas disembah selain Dia. Tiada sesuatu
pun yang lebih pantas untuk dipenjara lebih lama, (kecuali) dari
lidahku. Beliau juga berkata, Wahai lidah, berkatalah yang baik, kamu
akan beruntung. Dan Diamlah dari yang buruk, (maka) kamu akan selamat,
sebelum kamu menyesal. Dari Abu Darda' berkata, Berlakulah adil terhadap
dua telinga dari lidah. Dijadikan untuk anda dua telinga dan satu
lidah, supaya anda lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Bencana lidah yang paling ringan yaitu
berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaidah. HR. At Tirmidzi, Ibnu
Majah, Al Hakim dan Ad Darimi, shahih. 3HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu
Mubarak, shahih
2. Banyak Memandang
Yang
dimaksud dengan banyak memandang, yaitu melepaskan pandangan kepada
sesuatu dengan sepenuh mata, dan memandang kepada yang tidak halal untuk
dipandang. Allah ber rman, Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya"; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman,
"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan
mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang
(biasa) nampak dari mereka.
Katakanlah kepada wanita yang beriman,
"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan
mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang
(biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung
kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau
budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat wanita.
Dan Janganlah mereka memukulkan kaki
mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman agar kamu
beruntung. (QS An-Nur: 30 - 31) Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
bersabda, Telah ditetapkan kepada manusia bagiannya dari perzinahan, ia
pasti melakukan hal itu. Kedua mata, zinanya ialah memandang. Kedua
telinga, zinanya adalah mendengar. Lidah, zinanya adalah berbicara,
Tangan, zinanya adalah memukul (meraba). Kaki, zinanya adalah melangkah.
Hati, berkeinginan dan berangan-angan. Dan yang membenarkan atau
menggagalkan semua itu, adalah kemaluan. HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
dan Ahmad.
Dari Jarir berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah
tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja). Beliau menjawab,
"Alihkan pandanganmu." Berlebihan memandang dengan mata, menimbulkan
anggapan indah terhadap apa yang dipandang dan mepertautkan hati yang
memandang kepadanya. Selanjutnya, terlahirlah berbagai kerusakan dan
bencana dalam hatinya, diantaranya:
A. Pandangan adalah anak panah beracun di antara anak panah Iblis
Barangsiapa
menundukkan pandangannya karena Allah, Dia akan memberikan kepadanya
kenikmatan dan kedamaian dalam hatinya, yang ia rasakan sampai bertemu
dengan-Nya.
B. Pandangan merupakan pintu masuk syetan
Sesungguhnya
masuknya syetan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke
ruang hampa. Syetan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan
indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati. Kemudian mengobral
janji dan angan-angan. Lalu syetan menyalakan api syahwat, dan ia
lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa
ada gambaran wujud yang dipandangnya.
C. Pandangan menyibukkan hati, menjadikannya lupa terhadap hal-hal yang
bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya.
Akhirnya urusannya pun menjadi kacau.
Dia menjadi selalu lalai dan mengakui hawa nafsunya. Allah ber rman, Dan
janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari
dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta urusannya
kacau-balau. (QS. Al-Kah : 28)
Demikianlah, melepaskan pandangan secara
bebas mengakibatkan tiga bencana ini. Para dokter hati (ulama')
bertutur, Antara mata dan hati ada kaitan yang sangat erat. Bila mata
telah rusak dan hancur, maka hatipun rusak dan hancur. Hati seperti ini,
ibarat tempat sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa
yang menjijikkan. Ia tidak layak dihuni cinta dan ma'rifatullah, tidak
akan merasa tenang dan HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan Ahmad.
Damai bersama Allah, dan tidak akan mau
inabah (kembali) kepada Allah. Yang bersemayam di dalamnya adalah yang
berlawanan dengan semua itu. Membiarkan pandangan lepas adalah maksiat
kepada Allah dan dosa, sebagaimana firmanNya pada Al-Qur'an surat An-Nur
ayat 30 dan 31 yang telah disebutkan. Allah ber rman, Dia mengetahui
(pandangan) mata yang khianat, dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS
Al-Mukmin: 19)
Membiarkan pandangan lepas menyebabkan hati menjadi gelap, sebagaimana menahan pandangan menyebabkan hati bercahaya.
Bila hati telah bersinar, maka seluruh
kebaikan dari segala penjuru akan masuk ke dalamnya. Sebaliknya apabila
hati telah gelap, maka berbagai keburukan dan bencana akan masuk ke
dalamnya, dari segala penjuru.
Seorang yang shalih berkata, Barangsiapa
mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya dengan
muraqabah (merasa diawasi Allah), menjaga pandangannya dari yang
diharamkan, menjaga dirinya dari yang syubhat (belum jelas halal
haramnya), dan hanya memakan yang halal, rasatnya tidak akan meleset.
3. Banyak Makan dan Minum
Nafsu
perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang
menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul
nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya
disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari
kebiasaan memenuhi tuntutan perut.
Sedikit makan itu melembutkan hati,
menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah.
Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya. Allah ber rman,
Makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-A'raf: 31)
Dari Miqdam bin Ma'di Karib berkata, Aku
mendengar Rasulullah bersabda, Janganlah manusia memenuhi sebuah tempat
yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi manusia beberapa suapa
(tiga sampai sembilan), untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak
bisa, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga
untuk bernafas.
Ibnu Abbas berkata, Allah menghalalkan makan dan minum, selama tidak berlebih-lebihan dan tidak ada unsur kesombongan.
Berlebihan dalam makan, dapat
mengakibatkan banyak hal buruk. Ia menggerakkan anggota tubuh untuk
melakukan maksiat, serta menjadikannya merasa berat untuk taat dan
ibadah. Cukuplah dua hal ini sebagai suatu keburukan.
Dari Utsman bin Za'idah berkata, Sufyan
Ats-Tsauri berkirim surat kepadaku: Apabila engkau ingin badanmu sehat
dan ringan tidurmu, maka sedikitkanlah makanmu. Sebagian salaf berujar,
Sebagian pemuda Bani Israil berta'abud (berpuasa sambil berkhalwat).
Bila telah datang masa berbuka, salah
seorang dari mereka berkata, "Jangan makan banyak-banyak, sehingga minum
kalianpun banyak. Lalu tidur kalian juga banyak, akhirnya kalian banyak
merugi."
'Aisyah meriwayatkan, sejak masuk
Madinah, keluarga Rasulullah belum pernah merasa kenyang oleh roti
gandum selama tiga hari berturut-turut, sampai beliau wafat.(HR. Bukhari
dan Muslim) Amir bin Qais berkata, Berhati-hatilah engkau dari banyak
makan. Karena hal itu menyebabkan kerasnya hati.
Abu Sulaiman Ad-Darimi berkata, "Kunci
dunia adalah kenyang, sedangkan kunci akhirat adalah lapar." Al-Harits
bin Kaladah -salah seorang pakar kedokteran Arab pada masa lalu berkata,
"Menjaga diri dari makanan (melebihi yang diperlukan), merupakan
pangkal penyakit.
Al-Harits berkata pula, Yang membunuh
manusia dan membinasakan binatang-binatang buas di dunia ini, ialah
memasukkan makanan di atas makanan sebelum selesai pencernaan.
Ibrahim bin Adham berkata, HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, shahih.
Barangsiapa
memelihara perutnya, akan terpeliharalah diennya (agamanya). Dan
barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang
terpuji. Sesungguhnya, kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang
yang lapar dan dekat dengan seorang yang kenyang.
4. Banyak Bergaul Dengan Sembarang Orang
Ini
merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburukan. Ia
dapat menghilangkan nikmat dan menebarkan permusuhan. Ia juga menanamkan
kedengkian yang dahsyat, serta mengakibatkan kerugian dunia dan
akhirat.
Dalam bergaul, hendaknya kita
mengklasi kasikan (membagi) manusia menjadi dua kelompok, yang baik dan
buruk. Ketidakmampuan kita membedakan dua kelompok ini, dapat membawa
bencana. Allah ber rman, Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang
zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, "Aduhai kiranya (dulu)
aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan fulan itu teman akrab(ku).
Sesungguhnya
dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an, ketika Al-Qur'an itu telah
datang kepadaku." Dan adalah syetan itu tidak mau menolong manusia.
(Al-Furqan: 27 - 29)
Allah berfi rman pula, Teman-teman akrab
para hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain,
kecuali orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zukhruf: 67)
Rasulullah bersabda, Perumpamaan teman
yang baik dan teman yang buruk, adalah seperti penjual minyak wangi dan
peniup api (pandai besi), adakalanya memberi anda (minyak wangi), atau
anda membeli darinya, atau anda mendapat bau wangi darinya.
Adapun peniup api (pandai besi),
adakalanya membakar pakaian anda, atau anda mendapatkan bau yang kurang
sedap darinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkata Umar bin Khathab, Janganlah anda
berjalan bersama orang fajir (yang bergelimangan dalam dosa), karena
dia akan mengajarkan kepada anda perbuatan dosanya.
Rasulullah bersabda, Seseorang itu mengikuti agama sahabatnya. Maka, hendaklah kalian memperhatikan siapa sahabat kalian.
Rasulullah
bersabda, Janganlah anda berteman melainkan dengan orang mukmin dan
janganlah memakan makananmu, kecuali orang bertaqwa. Hadits hasan,
diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi. HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan
Abu Dawud dengan sanad yang hasan.
Berkata Muhammad bin Wasi', Tiadalah
tersisa dari kenikmatan dunia, selain shalat berjama'ah dan berjumpa
dengan teman (yang shalih).
Berkata Bilal bin Sa'ad, Saudaramu yang
selalu mengingatkanmu akan kedudukanmu di sisi Allah adalah lebih baik
bagimu, daripada saudaramu yang selalu memberimu dinar (harta benda).
Berkata sebagian salaf, Orang yang paling lemah (tercela), yaitu orang
yang tidak mau mencari teman (yang baik). Dan yang lebih lemah (tercela)
daripadanya, ialah orang -yang apabila telah mendapatkan teman (yang
baik)- ia menyiakannya.
Alangkah bahagianya, apabila kita diberi
rezki oleh Allah berupa teman yang shalih. Teman yang selalu
mengingatkan dan menasihati kita untuk tetap istiqamah, sehingga kita
selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Itulah teman yang baik
dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
Semoga Allah senantiasa menyelamatkan
hati kita dari segala racun dan kotorannya, sehingga kita selalu bersih
dan bersinah sampai berjumpa denganNya. Amin, ya rabbal 'alamin.
Pustaka[1] Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibn Katsir, Jama'ah Minal Ulama', Isyraf Asy-
Syaikh Sha yyur Rahman Al-Mubarakafuri, Daar As-Salam, Riyadh.
[2] Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid, Edisi revisi hanya memuat hadits-hadits
shahih. Cetakan tahun 1419H / 1998M, Daar Al-Aqidah Litturats, Iskandariyah.
[3] Tazkiyah An-Nafs, Syaikh Ahmad Farid, Edisi lama (belum direvisi), terjemahan
Indonesia. PenterjemahL Imtihan Asy-Sya 'i, Pustaka Arafah.
[4] Jami' Al-Ulum Wal Hikam, Ibnu Rajab, tahqiq Syu'aib Al-Arnauth dan Ibrahim
Bajis, Muassasah Ar-Risalah, Beirut.
[5] Al-Mukhtar Lil Hadits Fi Syahri Ramadhan, Majmu'ah Thalabatil Ilmi, Rabithah
Alam Islami.
1