Pintu – pintu Syaithan

Pintu – pintu Syaithan




Menguak tipologi orang yang mudah digoda syaithan


Dalam kehidupan setiap muslim pastilah mereka memiliki musuh hidup, apakah mereka yang suka bermusuhan, maupun mereka yang tiada suka bermusuhan. Disadari maupun tidak musuh tersebut senantiasa mendatangkan bahaya laten bagi kehidupan dan nasibnya. Tidak lain musuh tersebut adalah syetan berikut bala tentaranya. Allah Azza wa Jalla selalu memperingatkan hamba-Nya agar berhati – hati kepada tipuannya :
4 ¨bÎ) z`»sÜø¤±9$# šc%x. Ç`»|¡SM~Ï9 #xrßtã $YZÎ7B ÇÎÌÈ  
“.. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” { QS. al Isra’ : 53 }
INGAT-lah ancamannya :
tA$s% !$yJÎ6sù ÏZoK÷ƒuqøîr& ¨byãèø%V{ öNçlm; y7sÛºuŽÅÀ tLìÉ)tFó¡ãKø9$# ÇÊÏÈ   §NèO Oßg¨YuÏ?Uy .`ÏiB Èû÷üt/ öNÍkÉ÷ƒr& ô`ÏBur öNÎgÏÿù=yz ô`tãur öNÍkÈ]»yJ÷ƒr& `tãur öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ ( Ÿwur ßÅgrB öNèdtsVø.r& šúï̍Å3»x© ÇÊÐÈ  
 “ Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus . Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” { QS. al A’raaf : 16 – 17 }
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab beliau Ighatsatul lahfan berkata : ” Syetan akan mengerahkan segala kemampuannya untuk menjerumuskan manusia dari jalan yang lurus, ia akan mengguna berbagai cara licik demi tercapainya maksud dan tujuan tersebut.”
Untuk itu kita perlu selalu waspada terhadap godaan Syetan serta tipu dayanya, tutuplah segala pintu dan celah yang sangat mungkin menjadi incarannya untuk menyelinap dalam diri kita. Adapun pintu – pintu Syetan tersebut, antara lain :

BODOH
Bodoh disini bukanlah mereka yang bodoh dalam urusan dunia, namun yang dimaksud adalah orang yang bodoh dalam urusan Dien { Agama }, sehingga bisa jadi justru ia adalah orang yang berpendidikan tinggi, atau berpangkat dan jabatan, namun pengetahuaan tentang Akhlaq, Aqidah dan ibadah, nol.
Orang bijak mengatakan : “ Wong bodho dadi pakanane wong pinter “, namun yang dimaksud disini adalah orang bodoh dalam urusan dunia. Adapun bagi mereka yang bodoh dalam urusan Dien berlakulah perkataan “ Wong bodho dadi pakanane Syetan { Orang bodoh jadi sasaran empuk Syetan } ”.
Yang demikian itu, karena orang yang bodoh itu kadang melakukan yang batil tapi menganggapnya sebagai sesuatu yang haq, melakukan bid’ah menganggap sunnah, melakukan kerusakan menyangka melakukan perbaikan. Mereka inilah golongan manusia yang sebagaimana Allah kabarkan :
“ Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya..???" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. { QS. al Kahfi : 103 – 104 }
الله يَبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا وَ جَاهِلٍ بِالأخِرَةِ أو بالدين.... الحاكم
“ Allah murka kepada setiap orang yang pandai dalam urusan dunia, namun bodoh urusan Agama.” { HR. al Hakim }

PEMARAH
Acapkali marah itu melahirkan perilaku – perilaku yang memnyimpang, mulutnya berkata – kata kotor, tangannya akan membuat kerusakan, kakinya akan menendang setiap apa yang dijumpai.
عن أبِي هُرَيْرَة رَضِيَ الله عنه أنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم : أوْصِنِي..!!! قال : لاَ تَغْضَبْ..!! فَردَّدَ مِرَارًا قَالَ : لاَ تَغْضَبْ..!!!.... رواه البخاري
Suatu saat ada seorang shahabat yang mendatangi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam seraya berkata : “ Ya Rasulullah, nasehatilah aku..!!” Rasul menjawab : “ Janganlah engkau marah..!!” Orang tadi mengulangi pertanyaannya, Rasulpun menjawab dengan jawaban yang sama : “ Janganlah engkau marah…!!”  { HR. Bukhari }
Bukan berarti kita tidak boleh marah, Marah boleh saja asal mampu mengendalikan diri ketika marah. Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِا لصُّرَعَةِ, إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“ Bukanlah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah mereka yang mampu menahan nafsunya ketika marah.” { HR. Bukhari , Muslim }

GILA DUNIA
Rasulullah  shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda dalam menggambarkan bagaimana buasnya para penggila dunia :
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ أَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ.
Rasulullah  shalAllahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Tidaklah dua srigala lapar yang dikirim pada sekelompok kambing lebih membuat kerusakan pada kambing-kambing itu dari pada kerakusan seseorang atas harta dan jabatan terhadap diennya.”( HR. Ahmad )
تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْناَرِ وَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ... البخاري 2750
“ Celakalah hamba Dinar dan hamba dirham.” { HR. Bukhari 2750 }
وَيْلٌ لِلْمُكْنِثَرِيْنَ إِلاَّ مَنْ قَالَ بِالْمَالِ هَكَذَا وَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَ هَكَذَا أَرْبَعٌ عَنْ يَمِيْنِهِ وَ عَنْ شِمَالِهِ وَ مِنْ قِدَامِهِ وَ مِنْ وَرَائِهِ....إبن ماجة 241, في صحيح الجامع 1990
“ Kecelakaan bagi orang – orang yang memperbanyak hartanya, kecuali orang yang berkata terhadap hartanya itu : Begini, begini, begini, begini…. Empat kali kearah kanan, kiri, depan dan belakang.” { HR. Ibnu Majah 241, dishahihkan dalam shahihul Jami’ 1990 }
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ : إِنَّا أَنْزَلْنَا الْمَالَ لِإِقَامِ الصَّلاَةِ وَ إِيْتاَءِ الزَّكاَةِ.. وَ لَوْ كَانَ لِابْنِ أَدَمَ وَادٌ لَأَحَبَّ أنْ يَكُونَ إِلَيْهِ ثَانٍ, وَ لَوْ كَانَ لَهُ وَادِياَنِ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ إِلَيْهِمَا ثَالِثٌ, وَ لاَ يُمْلَأُ جَوْفُ ابَنُ أَدَمَ إِلاَّ التُّرَابَ ثُمَّ يَتُوبُ اللهِ عَلَى مَنْ تَابَ...... أحمد 16 / 2441, في صحيح الجامع 1990
“ Sesungguhnya Allah Azza Wajalla telah berfirman : “ Sesungguhnya Kami menurunkan harta untuk menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Andaikata anak keturunan Adam sudah memiliki satu lembah, tentu dia lebih suka untuk ditambah lagi dengan lembah kedua. Andaikata dia sudah memiliki dua lembah, tentu dia lebih suka ditambah dengan lembah ketiga. Dan perut anak keturunan Adam tidak diisi kecuali dengan tanah, kemudian Allah memberi ampunan kepada siapa yang minta ampun.” { HR. Ahmad V / 219, Dishahihkan Albani dalam shahihul Jami’ 1781 }
“ Sak galak – galake macan, orang bakal mangan Gogore ” { Sebuas – uasnya macan, tidak akan memangsa anaknya sendiri } demikialah penuturan orang bijak. Namun tidak demikian bagi para penggila dunia, ia bisa lebih buas dari macan, bahkan kadang ia tega terhadap anak, istri dan orangtuanya, demi semata meraup harta yang selalu di impi - impikan. Naudzubillahi mindzalik….

TUKANG HASAD / IRI
Hasad atau iri bisa melahirkan berbagai perbuatan dosa, sehingga para salaf mengkategorikan hasad sebagai induknya dosa – dosa. Tahukah kita kenapa Qabil putra Adam tega membunuh adiknya sendiri..??” Yang demikian itu karena dipicu sifat yang hasad yang membara dalam diri. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
إيَّاكُمْ وَ الْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوِ الْعُشْبَ...أبوداود 51
“ Berhati – hatilah kalian dari sifat hasad, karena ia bisa menghapuskan amal sebagaimana api yang membakar kayu bakar atau rumput kering..!”

SOMBONG
  ( Ingatlah ) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya". Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya. Kecuali Iblis; Dia menyombongkan diri dan adalah Dia Termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah". { QS. Shaad : 71 – 76 }
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَ غَمْطُ النَّاسِ
“ Tidak akan masuk Jannah barangsiapa yang didalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah { biji sawi }. Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan oranglain.” { HR. Muslim }
Akibat terburuk dari sombong adalah menolak setiap kebenaran yang datang dari orang lain, karena ia telah meremehkan semua orang dan menganggap dari dirinyalah satu – satunya kebenaran. Di dunia ini ada orang yang sombong karena jabatannya, ada yang sombong karena kekuatannya, adapula yang sombong karena kecantikannya. Padahal kalau mereka mau tahu, bahwa manusia dimuliakan Allah bukan atas sebab harta, pangkat atau parasnya, namun Allah hanya memulia orang karena taqwanya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلاَ إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ, لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ وَ لاَ عَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ, وَ لاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ وَ لاَ أَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ إِلاَّ بِتَقْوَى ( كَمَا قَالَ تَعَالَى : إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ الله أَتْقاَكُمْ ) ..... البيهقي و إبن مردويه عن جابر رضي الله عنه
“ Tidaklah dilebihkan orang Arab atas non Arab, tdakpula orang non Arab atas orang Arab. Tidakpula dilebihkan orang berkulit putih atas yang berkulit hitam, Orang yang berkulit hitam atas orang yang berkulit putih hanyasaja dimuliakan atau dilebihkannya karena taqwanya.”  { HR. Baihaqi }

SUKA MENGKOMSUSI YANG HARAM
Diriwayatkan oleh adz Dzahaby rahimahullah dari Yusuf bin Asbath rahimahullah ia berkata : “ Ketika seorang beribadah kepada Allah, maka berkatalah Syetan kepada temannya : “ Lihatlah si fulan, dari mana makanan yang ia makan..??” Kalau ia makan yang haram, maka biarkanlah { jangan kau goda } karena sudah cukup dengan makanan haram. Karena ketekunan yang disertai dengan memakan yang haram itu tidak berguna sama sekali.” { al Kabaier XXVIII / 126 }

Sumber : Ust. HAY